Kamis, 29 Maret 2012

BPPT Tawarkan Teknologi Peningkatan Kualitas Batu Bara

Antara/Ismar Patrizki/vg

JAKARTA--MICOM: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menawarkan teknologi pengering batu bara Steam Tube Dryer (STD) kepada industri energi yang membutuhkan. Teknologi ini diklaim dapat meningkatkan kualitas batu bara di Indonesia yang mayoritas berkualitas rendah.

"Teknologi (STD) ini sangat cocok jika dipakai di Indonesia. Karena dari total 161 miliar ton cadangan batubara yang dimiliki negara kita sekarang, sekitar 65%-nya ditengarai berkualitas rendah," ujar Deputi TI, Energi, Material, Lingkungan BPPT Unggul Priyanto, di Jakarta, Kamis (29/3).

Unggul menjelaskan, teknologi ini sempat diuji coba di Puspiptek Serpong. Hasilnya menurut dia, ternyata cukup memuaskan. Batu bara yang sebelumnya hanya mengandung sekitar 4.000 kilo kalori (kkal) per kg bisa naik menjadi 6.000 kkal per kg.

Managing Executive Officer Tsukishima Kikai Co Koji Miwa selaku pemegang paten teknologi tersebut menjelaskan, batu bara berkualitas rendah memiliki kandungan air yang tinggi. Lewat proses pemanasan, praktis kadar air dalam batu bara berkurang drastis.

Dengan demikian kualitas batu bara menjadi lebih baik dan jika digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) proses pembakaran bakal lebih efisien, bersih dan ramah lingkungan.

Namun Miwa mengakui, teknologi ini juga memiliki sedikit kelemahan. Proses pemanasan batu bara menurutnya bakal meninggalkan lubang pori-pori yang besar sehingga lebih riskan terbakar jika bersentuhan dengan udara.

Lantaran itu sangat dianjurkan, proses pemanasan STD harus ditempatkan dekat dengan PLTU dengan jarak ideal sekitar 40 meter sehingga batu bara yang telah dipanaskan bisa langsung digunakan. (Tlc/OL-9)


MediaIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar